Rabu, 22 Februari 2012

Pria Ini Rela Dijepit demi Sebuah "Retweet"

STYLELIST
Hasrat untuk media sosial relatif lebih sulit untuk ditolak karena ketersediaannya yang tinggi.
KOMPAS.com — Bisnis jual "follower" Twitter mulai menjamur tak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Bahkan, raja pop Michael Jackson pun dikabarkan pernah membeli 25.000 "follower" untuk menunjukkan popularitasnya. 


Memiliki banyak "follower" dianggap membanggakan, terutama bagi perusahaan dan figur publik. Namun, banyaknya "follower" belum tentu menjamin banyaknya interaksi. Seorang karyawan di Jepang membuktikan hal ini.

Presiden dari sebuah perusahaan Jepang, Omocoro, menantang karyawannya bernama Sebuyama, untuk membuat sebuah tweet yang bisa di-retweet oleh minimal 1.000 orang. Saat itu, Sebuyama sudah memiliki 2.000 "follower".

Sebuyama kemudian begadang di kantornya dan bereksperimen dengan tweet-tweet yang unik. Namun, retweet yang ia dapatkan hanya berjumlah 50 retweet. Akhirnya, Sebuyama melepaskan bajunya dan dalam keadaan setengah telanjang ia menjepit seluruh tubuhnya dengan jepitan jemuran.

Inilah foto yang di-upload dan di-tweet oleh Sebuyama :

sebuyama1 

Dari tweet tentang foto inilah akhirnya Sebuyama mendapatkan lebih dari 1.000 retweet karena ia berjanji akan menjepit tubuhnya dengan jepitan jemuran, setiap kali ada yang me-retweetkicauannya.

Tanggapan dari foto tersebut tak hanya datang dari Jepang, tetapi juga dari beberapa negara lainnya, yang ikut me-retweet dan menyebarkan foto ini.

Sebuyama membuktikan bahwa orisinalitas dan keunikan di dunia maya mampu membuatnya terkenal tanpa harus membeli "follower" palsu. Ia menikmati interaksinya dengan "follower" asli dan merasakan dampak dari interaksi yang membuatnya mampu memperluas jumlah "follower".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar